Politik
Home / Politik / Jokowi Dinilai Jadi Kunci Kebangkitan PPP

Jokowi Dinilai Jadi Kunci Kebangkitan PPP

Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), pada Rabu (28/5/2025).
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), pada Rabu (28/5/2025).

Headlinesia.com, Jakarta, 27 Mei 2025 – Ketua Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ade Irfan Pulungan menyatakan bahwa mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menjadi figur kunci untuk mengantarkan PPP kembali meraih kursi di DPR pada Pemilu 2029. Pernyataan ini muncul setelah PPP gagal lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold/PT) dalam Pemilu 2024, pertama kalinya sejak 1977.

“Jika ada yang menawarkan beliau menjadi Ketua Umum PPP, itu luar biasa. Respons positif darinya akan menjadi anugerah bagi partai,” ujar Irfan dalam wawancara eksklusif dengan Kompas.com, Selasa (27/5/2025).

Dukungan dan Argumentasi

Irfan menilai Jokowi memiliki kapabilitas tinggi untuk memimpin PPP karena pengalaman politik dan pemerintahan yang mumpuni. “Figur seperti beliau paham sejarah PPP dan mampu melakukan transformasi partai,” tambahnya.

Data KPU menunjukkan, PPP hanya meraih 3,87% suara (5.878.777 suara) pada Pemilu 2024, di bawah PT 4%. Kegagalan ini memicu upaya regenerasi kepemimpinan, termasuk wacana mendatangkan tokoh eksternal.

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy (Rommy) menyebut sejumlah nama calon ketua umum dari luar partai, seperti:

Hashim Djojohadikusumo Tidak Menyetujui Perubahan Luas Rumah Subsidi

  • Letjen (Purn.) Dudung Abdurachman (eks KSAD)
  • Saifullah Yusuf (Menteri Sosial)
  • Andi Amran Sulaiman (Menteri Pertanian)
  • Agus Suparmanto (eks Menteri Perdagangan)

Rommy juga mengaku pernah membujuk Anies Baswedan dan berkonsultasi dengan Jokowi terkait kandidatur Amran Sulaiman.

Tantangan PPP dan Peluang Jokowi

Analis politik dari LIPI, Firman Noor, menyatakan bahwa kehadiran tokoh seperti Jokowi bisa meningkatkan elektabilitas PPP. Namun, ia mengingatkan bahwa partai perlu membenahi basis kader dan platform politiknya terlebih dahulu.

“PPP butuh lebih dari sekadar figur populer. Mereka harus menjawab kebutuhan konstituen muda dan urban yang kini dominan,” jelas Firman.

Sementara itu, pengamat partai Islam dari UIN Jakarta, Prof. Syamsuddin Haris, menambahkan bahwa wacana kepemimpinan Jokowi di PPP berpotensi memicu dinamika baru di politik Islam, meski risiko penolakan dari kader internal tetap ada.

Respons Publik dan Proyeksi

Wacana ini memicu beragam tanggapan di media sosial. Tagar #JokowiKetumPPP sempat trending di Twitter dengan 15.000 cuitan, diramaikan dukungan dan skeptisisme.

Usulan Pemakzulan Gibran, Pieter C Zulkifli: Bukan Demi Negara, Tapi Demi Ambisi

PPP menargetkan kembali ke Senayan dengan perolehan kursi lima besar DPR pada 2029. Namun, jalan menuju itu masih panjang, terutama jika mengandalkan faktor tunggal seperti figur Jokowi.

#Headline #headlinesia

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Advertisement
× Advertisement