Ekbis
Home / Ekbis / Kembali Kejayaan Bisnis Hashim: Dari Timah, Energi, Hingga Digital

Kembali Kejayaan Bisnis Hashim: Dari Timah, Energi, Hingga Digital

Kembali Kejayaan Bisnis Hashim: Dari Timah, Energi, Hingga Digital
Kembali Kejayaan Bisnis Hashim: Dari Timah, Energi, Hingga Digital

headlinesia.com, Jakarta, 15 Juni 2025 – Nama Hashim Djojohadikusumo kembali menancapkan pengaruhnya di peta bisnis Indonesia. Adik Presiden Prabowo Subianto ini, melalui Arsari Group, melakukan ekspansi agresif di sektor strategis, menandai kebangkitan setelah redup pasca-krisis moneter 1998 dan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Mengapa ekspansi ini penting? Hashim bukan pemain baru. Jejaknya membentang dari era keemasan Grup Tirta Mas di masa Orde Baru, menguasai semen, perbankan, dan energi, sebelum terpuruk. Kini, melalui Arsari Group, Hashim secara sistematis membangun kembali imperium bisnisnya, bahkan merambah bidang baru seperti teknologi digital, mencerminkan ambisi untuk tidak hanya bangkit, tetapi juga beradaptasi dengan masa depan ekonomi Indonesia.

Pilar Utama: Kekuatan Tambang Timah Bangka Belitung

Arsari Group, dinamai dari anak-anak Hashim (Aryo, Sara, Indra), bertumpu pada PT Arsari Tambang. Perusahaan yang didirikan 2011 ini merupakan pengendali empat perusahaan penambang timah di Bangka Belitung:

  1. PT Mitra Stania Prima (MSP): Tulang punggung operasi, didirikan 1995. Tahun 2020 produksinya capai 3.299 ton, mengklaim sebagai produsen timah terbesar ketiga nasional. Memiliki konsesi terbesar di Mapur (233,5 Ha, potensi 7.551 ton) dan fasilitas peleburan kapasitas 3.811 ton (2024), mengedepankan energi hijau dan solar panel.
  2. PT Mitra Stania Kemingking: Beroperasi di Kec. Sungaiselan & Koba (Bangka Tengah), luas 1.206,4 Ha.
  3. PT Mitra Stania Bemban: Beroperasi di Kec. Namang (Bangka Tengah).
  4. PT AEGA Prima: Izin usaha hingga 2035 di Kec. Belinyu (Bangka).

Ekspansi Strategis: Tambang Emas dan Energi Hijau

Ambisi Hashim melampaui timah:

  1. Akuisisi Tambang Mas Sangihe (TMS): Akhir 2024, PT Arsari Tambang menandatangani letter of intent untuk akuisisi 10% saham PT TMS (emas) dari Baru Gold Corp. Hashim akan menjadi Presiden Komisaris. Kesepakatan memberi opsi peningkatan kepemilikan hingga 15% dalam 5 tahun ke depan.
  2. PLTA Kayan Cascade (Kaltara): PT Kayan Hydro Energy (KHE) menggandeng Hashim tahun 2024. Konsesi lahan milik PT IKANI (grup Hashim) digunakan untuk proyek raksasa senilai Rp 275,9 triliun (US$17,8 miliar) berkapasitas 9.000 MW ini. Meski sebelumnya kehilangan mitra Sumitomo Corporation (Q1 2024), KHE terus mencari investor baru, terutama dari Jepang.

Terobosan Digital: Internet Murah Bersama Surge (WIFI)

Hashim mendiversifikasi ke digital melalui PT Arsari Sentra Data, yang kini menjadi pemegang saham pengendali PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (Surge/WIFI) via PT Investasi Sukses Bersama (akuisisi 45% saham, Desember 2024). Ambisi WIFI adalah “internet rakyat” 200 Mbps seharga Rp 100.000. Untuk mendanai ekspansi masif, WIFI menggandeng NTT East (Jepang) yang berinvestasi Rp 4 triliun di anak usahanya, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (WEAVE), untuk transfer teknologi jaringan Fiber-To-The-Home (FTTH).

Pertamina Reshuffle Direksi dan Komisaris, Berikut Susunannya

Jejak dan Pelajaran Masa Lalu

Kebangkitan Hashim tak lepas dari sejarah panjang:

  • Era Tirta Mas: Menguasai PT Semen Cibinong (kini Solusi Bangun Indonesia/SMCB) via akuisisi 1988, dan PT Batu Hitam Perkasa (BHP) yang memenangkan proyek PLTU Paiton I senilai US$1,85 miliar. Aset-aset ini kemudian berpindah tangan (SMCB ke Holcim, BHP ke Toba Bara milik Luhut Pandjaitan).
  • Sektor Keuangan: Melalui Tirtamas, Hashim mengakuisisi 40% saham Bank Niaga (1997) dan mengendalikan beberapa bank lain. Ekspansi ini terhenti akibat krisis 1998.
  • Titik Nadir: Tahun 2002, Hashim ditahan terkait kasus penyalahgunaan BLBI sebagai Komisaris Utama Bank Industri.

Menatap Ke Depan

Dengan portofolio yang kini mencakup komoditas strategis (timah, prospek emas), proyek energi terbarukan raksasa (PLTA Kayan), dan lompatan ke digital (Surge/WIFI), Hashim Djojohadikusumo tak hanya bernostalgia dengan kejayaan Tirta Mas. Langkah-langkah strategisnya menunjukkan upaya konkrit untuk kembali menjadi pemain kunci dalam pembangunan ekonomi Indonesia di sektor-sektor vital, sambil membawa pelajaran berharga dari masa lalu. Keberhasilan proyek-proyek besar seperti PLTA Kayan dan ekspansi “internet rakyat” WIFI akan menjadi penentu nyata klaim kebangkitannya.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Advertisement
× Advertisement