Travel
Home / Travel / Kemenparekraf Prioritaskan Pariwisata Berkualitas

Kemenparekraf Prioritaskan Pariwisata Berkualitas

Kemenparekraf Prioritaskan Pariwisata Berkualitas
Kemenparekraf Prioritaskan Pariwisata Berkualitas

headlinesia.com, Jakarta – 22 Juni 2025 – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan pembangunan pariwisata Indonesia kedepan harus berfondasikan pariwisata berkualitas (quality tourism), meninggalkan paradigma yang hanya mengejar kuantitas kunjungan. Pergeseran mendasar ini dinilai krusial untuk menciptakan dampak berkelanjutan dan menjawab tren wisatawan pascapandemi.

Mengapa Pergeseran Paradigma Ini Penting?

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Luh Gede Puspayoga, menekankan bahwa tuntutan wisatawan global telah berubah secara fundamental. Dalam rilis resmi yang diterima media, Sabtu (21/6/2025), Puspayoga menyatakan, “Pariwisata berkualitas kini bukan lagi pilihan, tetapi keniscayaan.” Hal ini didorong oleh preferensi wisatawan yang kini lebih mengutamakan pengalaman otentik, bertanggung jawab, dan berkelanjutan.

Apa Hakikat Pariwisata Berkualitas?

Puspayoga meluruskan bahwa konsep pariwisata berkualitas tidak sekadar berarti mahal atau eksklusif. Lebih dari itu, konsep ini mencakup:

Harga Ayam Hidup Anjlok Ekstrem, Peternak Rugi Rp54 Juta per 10.000 Ekor

  • Pengalaman Bernilai Tinggi: Memberikan pengalaman personal dan bermakna.
  • Ramah Lingkungan: Mengutamakan prinsip keberlanjutan dan konservasi.
  • Bertanggung Jawab Sosial: Menghargai interaksi sehat dengan masyarakat lokal dan budaya.
  • Prinsip Pasca-Pandemi: Menerapkan low touch, hygiene, less crowd, dan low mobility.

“Pariwisata berkualitas adalah soal pengalaman menyeluruh, dari lingkungan yang sehat dan nyaman, sampai pada interaksi yang menghargai nilai-nilai lokal,” tegas Puspayoga.

Program Strategis Wujudkan Quality Tourism

Untuk mewujudkan visi ini, pariwisata berkualitas telah menjadi fokus utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Kemenparekraf pun telah menyiapkan program-program strategis:

  1. Gerakan Wisata Bersih: Fokus pada kebersihan destinasi dan pengelolaan sampah.
  2. Tourism 5.0: Mendigitalisasi sektor pariwisata untuk pemasaran dan manajemen yang lebih efektif.
  3. Pariwisata Naik Kelas: Mengembangkan wisata minat khusus seperti gastro tourism (kuliner), marine tourism (bahari), dan wellness tourism (kesehatan).
  4. Karisma Event Nusantara (KEN): Mendukung event budaya besar yang memiliki dampak ekonomi signifikan di daerah.
  5. Pengembangan Desa Wisata: Mengoptimalkan potensi lebih dari 6.000 desa wisata untuk pemerataan ekonomi dan konservasi budaya.

Dampak Ekonomi Nyata Sudah Terlihat

Pendekatan pariwisata berkualitas ini bukan hanya konsep, tetapi telah membuahkan hasil ekonomi konkret:

Aktivis Keberatan! PT Gag Nikel Masih Beroperasi di Pulau Kecil Raja Ampat

  • Desa Penglipuran, Bali: Dinobatkan sebagai destinasi terbersih dunia, menghasilkan pendapatan sekitar Rp 24 miliar per tahun.
  • Pesta Kesenian Bali 2024: Menghasilkan perputaran uang mencapai Rp 192,3 miliar dalam sebulan dan meningkatkan okupansi hotel hingga 20%.
  • Kontribusi Nasional (2024): Sektor pariwisata menyumbang Rp 1.118,6 triliun terhadap PDB. Kunjungan wisatawan juga pulih signifikan dengan hampir 14 juta wisatawan mancanegara dan lebih dari 1 miliar perjalanan wisatawan nusantara.

Kolaborasi Kunci Keberhasilan

Puspayoga menegaskan bahwa mewujudkan pariwisata berkelanjutan dan berkualitas memerlukan komitmen bersama. “Ini adalah transformasi bersama. Pemerintah, pelaku industri, masyarakat, dan dunia akademik harus bersatu dalam satu visi,” pesannya. Ia juga menekankan peran kritis generasi muda, terutama di Bali sebagai episentrum pariwisata nasional, sebagai pelopor perubahan menuju pariwisata Indonesia yang lebih bernilai dan berkelanjutan.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Advertisement
× Advertisement