Gubernur Riau, Abdul Wahid, menegaskan komitmennya untuk mengakselerasi pembangunan ekonomi provinsi itu sebagai kontributor utama pertumbuhan nasional. Dalam rapat lintas kementerian di Jakarta, Riau digadang-gadang sebagai pusat energi, pangan, dan industri berbasis sumber daya alam baru Indonesia, didukung oleh sumber daya alam melimpah, posisi strategis, dan dukungan dunia usaha yang kuat. Pemerintah pusat merespons dengan membentuk tim kecil untuk menyusun peta jalan (roadmap) realisasi potensi besar ini.
HEADLINESIA.com, JAKARTA, 4 OKTOBER 2025 – Dalam paparannya di Kementerian Koordinator Perekonomian, Gubernur Abdul Wahid (Gubri Wahid) membeberkan tiga keunggulan utama Riau yaitu Sumber Daya Alam yang melimpah, Posisi strategis di jantung Pulau Sumatera, serta dukungan masyarakat dan dunia usaha yang solid. “Kami ingin membangun Riau sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dengan menekankan hilirisasi industri, penguatan infrastruktur, serta pengembangan ekonomi hijau,” tegasnya.
Rapat yang dihadiri perwakilan Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Perindustrian ini menghasilkan komitmen dukungan penuh dari pemerintah pusat, baik dari sisi kebijakan, pembiayaan, maupun peluang investasi. Fokusnya adalah pada penguatan ketahanan pangan dan pengembangan industri hilir berbasis potensi lokal. Sebagai tindak lanjut konkret, pemerintah pusat dan Pemprov Riau sepakat membentuk tim kecil lintas kementerian untuk pembahasan teknis dan percepatan realisasi rencana ini.
Gambaran Potensi: Raja Sawit dan Energi Nasional
- Raja Sawit Nasional: Berdasarkan data BPS 2023, luas areal kelapa sawit Riau mencapai 3,40 juta hektare, terbesar di Indonesia dan menyumbang lebih dari 20% total areal nasional. Dari lahan ini, Riau menghasilkan 9,22 juta ton Minyak Sawit Mentah (CPO), pondasi kuat untuk industri hilir berbasis sawit.
- Lumbung Energi Negara: Riau tetap menjadi penyangga utama energi nasional. Produksi minyak Riau menyumbang 30% dari lifting migas nasional, dengan angka produksi mencapai 176 ribu barel per hari pada 2025. Potensi ini akan semakin menguat dengan penemuan cadangan migas baru di WK Rokan yang diperkirakan mencapai 724 juta barel setara minyak, serta produksi gas bumi di WK Bentu.
Tantangan dan Fokus Ke Depan: Perkuat Ketahanan Pangan
Di balik potensi besar, Riau masih menghadapi tantangan di sektor pangan. Produksi beras lokal pada 2024 hanya mencukupi 22% dari total kebutuhan penduduk, sementara 78% masih bergantung pada pasokan dari provinsi lain. Kabupaten Indragiri Hilir dan Rokan Hilir menjadi titik terang dengan peningkatan produksi, sementara beberapa daerah seperti Bengkalis, Kuantan Singingi, dan Kampar mengalami penurunan. Ini menjadi pekerjaan rumah bersama untuk membangun ketahanan pangan yang mandiri.
Dengan langkah strategis dan kolaborasi erat antara pusat dan daerah, Riau tidak hanya optimis menjadi motor pertumbuhan nasional, tetapi juga contoh konkret pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan mandiri.
Comment