Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan (reshuffle) pertama dalam Kabinet Merah Putih pada Rabu (17/9/2025). Gelombang perubahan ini tidak hanya mengisi posisi lowong, tetapi juga melakukan penyesuaian strategis dengan memindahkan sejumlah menteri kunci dan menempatkan para profesional serta loyalis di posisi vital. Pergeseran paling mencolok adalah dipindahkannya Erick Thohir dari Menteri BUMN untuk memimpin Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Sementara itu, mantan petinggi TNI dan Polri mendominasi posisi-posisi strategis di bidang politik, keamanan, dan reformasi birokrasi.
HEADLINESIA.com, JAKARTA, 17 SEPTEMBER 2025 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi melantik sebelas pejabat tinggi pemerintahannya dalam sebuah reshuffle kabinet yang digelar di Istana Negara, Rabu (17/9/2025). Pelantikan ini menandai babak baru dalam penyelenggaraan pemerintahan, dengan fokus pada penguatan sektor keamanan, percepatan program prioritas, dan penempatan orang-orang kepercayaan di garis depan.
Perombakan ini menghadirkan beberapa kejutan, terutama dengan penempatan kembali nama-nama yang sudah dikenal luas di panggung nasional. Beberapa posisi wakil menteri dan kepala lembaga yang sebelumnya lowong akhirnya terisi, menunjukkan keseriusan pemerintah untuk mengakselerasi kinerja kabinet.
Berikut adalah daftar lengkap pejabat yang dilantik beserta profil singkat dan analisis posisinya:
- Djamari Chaniago – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam)
Seorang purnawirawan TNI bintang empat, Djamari Chaniago adalah nama yang sangat dihormati di dunia militer. Lulusan AKABRI 1971 ini pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada masa transisi reformasi 1998. Karirnya juga diwarnai dengan jabatan sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) dan Kepala Staf Umum TNI. Pengalamannya yang luas di bidang keamanan dan strategi militer dianggap cocok untuk mengkoordinasikan sektor polhukam yang kompleks. - Erick Thohir – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)
Ini adalah pergeseran jabatan paling mencolok dalam reshuffle kali ini. Erick Thohir, yang sejak era Presiden Joko Widodo setia memimpin Kementerian BUMN, akhirnya berpindah haluan. Meski sempat dikukuhkan kembali sebagai Menteri BUMN di awal kabinet Prabowo, pria yang juga menjabat Ketua Umum PSSI ini kini mendapat tugas baru untuk membangkitkan gairah pemuda dan dunia olahraga Indonesia. Langkah ini menuai berbagai spekulasi dari para pengamat politik. - Afriansyah Noor – Wakil Menteri Ketenagakerjaan
Seorang politisi kawakan, Afriansyah Noor bukanlah nama baru di kancah politik nasional. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) dan kini menduduki posisi Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. Pengalamannya sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan di era pemerintahan sebelumnya menjadi nilai tambah yang diperhitungkan untuk membantu menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan yang rumit. - Rohmat Marzuki – Wakil Menteri Kehutanan
Rohmat Marzuki adalah kader Partai Gerindra yang setia. Ia saat ini merupakan Bendahara DPD Partai Gerindra Jawa Tengah dan anggota DPRD Jateng dari dapil Grobogan dan Blora. Penunjukannya menunjukkan kepercayaan partai pengusung presiden untuk menempatkan kadernya di jajaran pemerintahan. - Farida Farichah – Wakil Menteri Koperasi
Farida Farichah mewakili suara Nahdlatul Ulama (NU) dalam kabinet. Selain menjabat sebagai Sekretaris DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), ia juga aktif di Pimpinan Pusat Fatayat NU. Latar belakang ini sangat relevan dengan tugasnya untuk membina koperasi, yang basisnya sangat kuat di kalangan masyarakat Nahdliyin. - Angga Raka Prabowo – Kepala Badan Komunikasi Pemerintah
Sebagai loyalis Prabowo yang telah bergabung dengan Gerindra sejak 2008, Angga Raka Prabowo bukanlah wajah baru. Ia sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika dan dikenal sebagai ahli komunikasi politik Partai Gerindra. Kini, tanggung jawabnya bertambah besar untuk mengelola komunikasi publik pemerintah secara keseluruhan. - Muhammad Qodari – Kepala Staf Kepresidenan (KSP)
Qodari adalah seorang profesional di bidang survei dan riset politik yang mendirikan lembaga Indo Barometer pada 2006. Ia sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala KSP. Kenaikan jabatannya menjadi Kepala menunjukkan bahwa Presiden Prabowo sangat mengandalkan data dan kajian berbasis evidence dalam merumuskan kebijakan strategis. - Nanik S Deyang & Sony Sanjaya – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN)
Duet ini memiliki tugas yang sangat spesifik dan krusial: menjalankan program unggulan Prabowo, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG). Nanik S Deyang adalah seorang jurnalis senior yang dekat dengan Prabowo dan pernah membantu kemenangannya di Pilpres 2019. Sementara itu, Sony Sanjaya adalah seorang purnawirawan polisi yang pernah menjabat sebagai Kapolres di beberapa daerah. Kombinasi latar belakang yang unik ini diharapkan dapat mengawal program prioritas tersebut secara efektif. - Ahmad Dofiri – Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan dan Reformasi Kepolisian
Sebagai mantan Wakapolri yang baru pensiun pada Juni 2025, Ahmad Dofiri memiliki rekam jejak yang panjang di institusi Kepolisian. Ia pernah memimpin Polda Banten, DIY, Jawa Barat, dan menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri. Pengetahuannya yang mendalam tentang dunia kepolisian diharapkan dapat membantu Presiden dalam melakukan reformasi struktural di tubuh Polri. - Sarah Sadiqa – Kepala LKPP
Sarah Sadiqa adalah contoh birokrat profesional yang karirnya tumbuh dari dalam. Ia adalah putri lama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) itu sendiri, dengan pengalaman sebagai Deputi di beberapa bidang. Pengangkatannya diharapkan dapat menjaga konsistensi dan profesionalitas dalam pengadaan barang jasa pemerintah.
Dengan komposisi baru ini, Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto menunjukkan arah yang lebih terfokus pada penguatan sektor keamanan, penempatan orang-orang kepercayaan, dan percepatan program-program utama seperti Makan Bergizi Gratis. Efektivitas dari reshuffle ini akan diuji dalam pelaksanaan tugas mereka ke depannya.
Comment