headlinesia.com, BANYUWANGI, 14 Juli 2025 – Tim SAR gabungan berhasil menemukan bangkai KM Tunu Pratama Jaya dalam posisi terbalik di dasar Selat Bali setelah 10 hari pencarian. Dari 48 penumpang yang dievakuasi, 18 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 30 lainnya selamat. Temuan ini menjadi titik terang investigasi penyebab tenggelamnya kapal pada 2 Juli 2025 lalu.
Bergabung di Channel WhatsApp untuk update lebih cepat, yuk….
Operasi pencarian korban tenggelamnya KM Tunu Pratama Jaya di Perairan Ketapang, Banyuwangi, mencapai perkembangan signifikan. Hingga Sabtu (12/7/2025), Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 48 penumpang dengan rincian 30 orang selamat dan 18 korban meninggal dunia. Bangkai kapal juga ditemukan pada jarak 3,9 kilometer dari lokasi awal tenggelam, tepatnya di Selat Bali yang dikenal memiliki arus bawah laut deras.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan apresiasi atas kinerja Tim SAR melalui keterangan resmi, Minggu (13/7/2025). “Kami menghargai dedikasi Tim SAR yang tak hanya mengevakuasi korban tetapi juga menemukan bangkai kapal dalam kondisi terbalik,” tegasnya.
Temuan posisi kapal yang terbalik kini menjadi fokus investigasi. Tim akan menyusun rencana pengangkatan bangkai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) ketat, mempertimbangkan faktor keselamatan dan kompleksitas arus Selat Bali. “Pengangkatan kapal diharapkan mempercepat penyelidikan penyebab kecelakaan,” imbuh Dudy.
KM Tunu Pratama Jaya tenggelam pada Rabu (2/7/2025) di Selat Bali. Data korban dan temuan bangkai bersumber dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan Badan SAR Nasional (Basarnas). Penyebab tenggelam masih dalam penyelidikan, namun arus kuat dan kondisi cuaca ekstrem di Selat Bali diduga menjadi faktor pendukung.
Proses pengangkatan kapal akan segera dilaksanakan untuk mengungkap kronologi insiden. Pemerintah menjamin transparansi investigasi guna mencegah terulangnya tragedi serupa di jalur pelayaran nasional.
Comment