Ekbis
Home / Ekbis / Pertamina Akan Hutang 11.36Trilyun untuk Armada Laut

Pertamina Akan Hutang 11.36Trilyun untuk Armada Laut

Pertamina Akan Hutang 11.36Trilyun untuk Armada Laut
Pertamina Akan Hutang 11.36Trilyun untuk Armada Laut

Headlinesia.com, JAKARTA, 3 Juli 2025 – PT Pertamina (Persero) dan anak usahanya, PT Pertamina International Shipping (PIS), sedang merintis langkah strategis untuk memperkuat armada laut nasional. Keduanya dikabarkan tengah mencari pinjaman luar negeri senilai USD 700 juta (sekitar Rp 11,36 triliun, kurs Rp 16.236/USD) guna mendanai pembuatan kapal baru. Langkah ini ditempuh mengantisipasi kebutuhan logistik energi yang kian kompleks dan mendorong pertumbuhan bisnis jangka panjang.


Bergabung di Channel WhatsApp untuk update lebih cepat, yuk….


Berdasarkan informasi yang dihimpun Bloomberg, Kamis (3/7/2025), Pertamina telah mengirimkan permintaan proposal kepada sejumlah bank dalam beberapa pekan terakhir. Fasilitas kredit yang diajukan diperkirakan memiliki tenor sekitar 10 tahun, dengan Pertamina dan PIS sebagai peminjam utama.

“PIS sedang mencari dana untuk mendukung rencana investasi armadanya guna memperkuat layanan logistiknya dan mendorong pertumbuhan bisnis,” jelas Corporate Secretary PIS, Muhammad Baron, ketika dikonfirmasi mengenai rencana pinjaman tersebut. Meski demikian, Baron memilih tidak merinci lebih lanjut terkait skema pendanaan yang sedang dibicarakan.

Sumber yang enggan disebut namanya menyatakan bahwa diskusi dengan para pemberi pinjaman masih dalam tahap awal. Detail kesepakatan pinjaman sindikasi ini, termasuk jumlah final dan persyaratannya, disebutkan masih dapat berubah.

Kasus Impor Gula: Charles Sitorus Eks ASDP Divonis 4 Tahun, Tom Lembong 4,5 Tahun

Momentum Kebangkitan Pasar Modal

Pencarian pinjaman besar oleh BUMN energi raksasa ini terjadi di tengah tanda-tanda kebangkitan pasar keuangan Indonesia. Data Bloomberg menunjukkan dana global kembali memborong obligasi pemerintah Indonesia senilai USD 1,5 miliar pada Mei 2025, setelah beberapa bulan sebelumnya tertekan.

Aktivitas pinjaman sindikasi luar negeri dari Indonesia juga menunjukkan peningkatan dalam beberapa minggu terakhir, berpotensi mengakhiri periode lesu. Contohnya, Badan Pengelola Investasi Danantara baru-baru ini mengajukan proposal pinjaman multicurrency senilai USD 10 miliar, yang berpotensi menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Di sisi lain, Kementerian Keuangan juga memasarkan fasilitas pinjaman senilai €252,8 juta (USD 299 juta), langkah yang relatif jarang dilakukan oleh badan pemerintah.

Meski tren positif terlihat, volume pinjaman dalam mata uang asing (USD, Euro, Yen) dari Indonesia secara keseluruhan masih tercatat turun 27% menjadi USD 3,9 miliar sepanjang tahun 2025 ini dibanding periode sama tahun lalu.

Riwayat Pendanaan dan Ekspansi Strategis

PIS memiliki pengalaman dalam meraih pendanaan sindikasi. Pada Februari 2023, anak usaha Pertamina ini berhasil memperoleh pinjaman sindikasi sebesar USD 185 juta. Rencana pengajuan pinjaman USD 700 juta kali ini jauh lebih besar, mengindikasikan skala ekspansi armada kapal yang lebih ambisius.

Langkah PIS ini juga sejalan dengan aktivitas pendanaan subholding Pertamina lainnya. Pekan lalu, subholding upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), baru saja menandatangani pinjaman bergulir (revolving loan) senilai USD 1,2 miliar.

Tom Lembong di Vonis 4.5Tahun, Pengadilan Tipikor Batalkan Kerugian Negara Rp578 Miliar

Investasi besar-besaran dalam armada kapal oleh PIS dinilai krusial. Tujuannya tak hanya meningkatkan kapasitas logistik internal Pertamina dalam mendistribusikan minyak, gas, dan produk turunannya, tetapi juga memperkuat posisi PIS sebagai pemain logistik energi terintegrasi di kawasan. Penguatan armada merupakan langkah konkret dalam mendukung ketahanan energi nasional dan meningkatkan efisiensi rantai pasok energi Indonesia di tengah dinamika pasar global yang fluktuatif.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Advertisement
× Advertisement