Headlinesia.com, Cirebon, 31 Mei 2025 – Bencana longsor mengguncang area tambang di kawasan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat (30/5/2025), menewaskan setidaknya 14 orang pekerja. Menanggapi tragedi ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil langkah tegas dengan memerintahkan penutupan permanen operasi tambang tersebut.
Korban dan Pemeriksaan
Berdasarkan keterangan resmi Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, kepada media (dikutip detikJabar, 30/5), korban meninggal dunia akibat insiden ini telah mencapai 14 orang. Sebanyak 13 jenazah telah dibawa ke RSUD Arjawinangun dan berhasil diidentifikasi. Kapolsek Arjawinangun, Kompol Sumairi, menegaskan bahwa korban merupakan para penambang dan awak pengangkut material yang bekerja di lokasi.
“Semua korban sudah teridentifikasi, tinggal kita pendataan dengan pihak keluarga,” ujar Kombes Sumarni di RSUD Arjawinangun. Polisi telah memeriksa enam orang dari pihak pengelola tambang terkait peristiwa ini, meskipun hasil pemeriksaan belum dipublikasikan lebih lanjut.
Respons Tegas Gubernur
Menyikapi tragedi berdarah ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melalui pernyataan di akun media sosialnya (30/5) menyatakan duka mendalam dan mengeluarkan instruksi tegas. Dia memerintahkan Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat untuk menghentikan seluruh operasional tambang di Gunung Kuda secara permanen.
“Saya sudah instruksikan Kepala ESDM untuk menindak tegas perusahaan itu. Operasionalnya dihentikan. Perusahaan ditutup untuk selamanya,” tegas Dedi Mulyadi. Gubernur menyayangkan kondisi keselamatan kerja yang diabaikan, menyebut pernah melihat langsung risiko tinggi di lokasi tambang. Meski izin tambang masih berlaku hingga Oktober 2025, dia menyatakan belum memiliki wewenang untuk menghentikannya sebelum tragedi terjadi.
Dedi Mulyadi menyampaikan keprihatinan mendalam, menekankan bahwa korban adalah pekerja yang berjuang memenuhi kebutuhan keluarga di tengah kondisi kerja berbahaya. “Korban sedang bekerja demi keluarga mereka, meskipun nyawa jadi taruhannya. Saya sangat berduka,” ujarnya.
Proses evakuasi dan pencarian korban dilaporkan masih berlangsung. Selain 14 korban tewas yang teridentifikasi, sebelumnya disebutkan adanya korban luka yang dilarikan ke rumah sakit serta puluhan pekerja lainnya yang masih dinyatakan hilang. Investigasi menyeluruh oleh kepolisian terhadap penyebab longsor dan dugaan kelalaian pengelola tambang terus digalakkan.
Comment