Presiden Prabowo Subianto menyambut positif dan berkomitmen untuk menindaklanjuti tuntutan pembebasan para aktivis, mahasiswa, dan pelajar yang masih ditahan pasca unjuk rasa akhir Agustus 2025 lalu. Komitmen ini disampaikan langsung oleh Presiden dalam pertemuan tertutup dengan sejumlah tokoh bangsa dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).
HEADLINESIA.com, JAKARTA, 12 SEPTEMBER 2025 – Dalam sebuah dialog konstruktif, Presiden Prabowo Subianto menemui para tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) untuk membahas berbagai isu nasional, termasuk penahanan massal pasca unjuk rasa. Pertemuan yang berlangsung selama hampir tiga setengah jam ini menghasilkan sinyal positif bagi para keluarga dan pihak yang mendambakan keadilan.
Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko, yang hadir mendampingi Presiden, menyampaikan kabar gembira tersebut. “Soal penahanan teman-teman yang kemarin-kemarin ditahan, mahasiswa, Pak Presiden menyambut, ‘oke, akan ditindaklanjuti’,” ujar Budiman usai pertemuan.
Tuntutan pembebasan tersebut merupakan salah satu poin utama yang disampaikan oleh delegasi GNB. Kelompok yang terdiri dari tokoh-tokoh mulia ini termasuk Sinta Nuriyah (istri almarhum Presiden Abdurrahman Wahid), cendekiawan Muslim Quraish Shihab dan Komaruddin Hidayat, Romo Frans Magnis Suseno, mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, mantan Ketua PGI Gomar Gultom, ahli hukum Laode Syarif, dan Bikku Dhanmasubho Mahathera.
Selain pembebasan, para tokoh juga menyampaikan sejumlah tuntutan krusial lainnya. Tuntutan itu mencakup pembentukan tim investigasi independen untuk menyelidiki berbagai peristiwa terkait demonstrasi, tim reformasi kepolisian, serta 17+8 poin jawaban atau tuntutan rakyat.
Menurut Budiman, atmosfer pertemuan berjalan sangat harmonis dan menemukan titik kesamaan visi. “Jadi, pertemuan tadi hampir tidak ada perbedaan, bahkan Pak Presiden sangat terus terang sekali. Apa yang menjadi usulan dari tokoh-tokoh Gerakan Nurani Bangsa itu memang persis apa yang sedang beliau kerjakan, terutama soal korupsi,” jelasnya.
Selain isu penahanan, pertemuan juga membahas agenda strategis pemerintahan, seperti percepatan pemberantasan korupsi dan program hilirisasi sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat. Presiden juga dikabarkan menyampaikan fakta lapangan tentang adanya upaya provokasi terhadap massa.
Sebelumnya, permintaan pembebasan telah disampaikan secara terbuka oleh Lukman Hakim Saifuddin, juru bicara GNB. Ia menegaskan bahwa para mahasiswa dan pelajar yang ditahan harus segera dibebaskan agar dapat kembali mengejar cita-cita di bangku pendidikan.
Kekhawatiran terbesar para tokoh agama ini adalah terganggunya bahkan terputusnya masa depan pendidikan mereka. “Dengan ditahan lalu kemudian mereka menjadi terganggu, bahkan bisa terputus proses pendidikannya, yang itu adalah harapan kita semua akan masa depan mereka,” pungkas Lukman.
Komitmen Presiden Prabowo ini dinilai sebagai langkah awal yang penting untuk meredakan ketegangan dan membangun rekonsiliasi nasional pasca gelombang demonstrasi. Masyarakat kini menunggu realisasi konkret dari janji yang disampaikan dalam pertemuan bersejarah tersebut.
Comment