Inspirasi
Home / Inspirasi / Jokowi dan Dinamika Posisi Kaesang

Jokowi dan Dinamika Posisi Kaesang

Jokowi dan Dinamika Posisi Kaesang. photo bonepos
Jokowi dan Dinamika Posisi Kaesang. photo bonepos

Headlinesia.com, Jakarta, 20 Mei 2025 – Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando mengungkapkan adanya keinginan kuat dari kader partai agar Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) bersedia memimpin partai tersebut. Wacana ini kian menguat seiring rencana PSI menggelar kongres dan pemilihan ketua umum pada 12-19 Juli 2025.

Saat dikonfirmasi awak media, Jokowi tidak menampik wacana tersebut, meski mengaku masih membutuhkan waktu untuk pertimbangan matang. “Saya masih perlu berpikir lebih dalam soal langkah politik ke depan,” ujar Jokowi singkat.

Jokowi dan Dinamika Posisi Kaesang

Ade Armando menyebut, salah satu faktor yang mungkin menjadi pertimbangan Jokowi adalah posisi putra bungsunya, Kaesang Pangarep, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PSI. Kaesang dinilai memiliki peluang besar untuk kembali maju dalam kongres mendatang.

“Pak Jokowi pasti memikirkan bagaimana posisinya dan juga Kaesang. Ini bukan sekadar soal kepemimpinan, tapi juga bagaimana menjaga kestabilan partai,” kata Ade dalam wawancara eksklusif.

Menurutnya, Jokowi memiliki visi untuk memperbaiki sistem kepartaian di Indonesia yang dinilai terlalu didominasi elite dan minim regenerasi. “PSI ingin menjadi partai yang modern, inklusif, dan tidak terjebak dalam politik dinasti yang sempit,” tambah Ade.

Prabowo, Megawati, Gibran Bersama di Pancasila

Gibran dan Ketidaktertarikan Masuk PSI

Di sisi lain, Ade mengungkapkan bahwa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka belum menunjukkan sinyal ketertarikan untuk bergabung dengan PSI. Namun, ia menegaskan bahwa partainya tidak anti terhadap politik dinasti selama memiliki tujuan yang baik.

“Keluarga Pak Jokowi tidak punya ambisi politik untuk kepentingan pribadi. Mereka lebih fokus pada kontribusi untuk bangsa,” ujarnya.

Peluang dan Tantangan Jokowi di PSI

Jika Jokowi memutuskan untuk memimpin PSI, langkah ini akan menjadi gebrakan besar dalam peta politik Indonesia. Beberapa analis menilai, kehadiran Jokowi bisa mengerek elektabilitas PSI yang masih kalah populer dibanding partai besar seperti PDIP atau Golkar.

Namun, tantangan juga tidak kecil. Pertama, PSI masih identik dengan kaum muda urban, sementara basis massa Jokowi lebih luas. Kedua, isu politik dinasti bisa kembali mencuat, terutama jika Kaesang tetap memegang peran penting di partai.

Respons Publik dan Politisi Lain

Wacana ini memicu beragam reaksi. Sebagian publik menyambut positif, menganggap Jokowi bisa membawa angin segar bagi PSI. Namun, kritikus politik seperti Boni Hargens menyatakan, langkah Jokowi ke PSI harus dilihat sebagai strategi jangka panjang keluarga tersebut.

PKH Tahap 2 Cair, Begini Cara Ceknya

“PSI bisa menjadi kendaraan politik baru bagi keluarga Jokowi pasca-kekuasaannya berakhir,” ujar Boni.

Sementara itu, pengamat politik dari UI, Arif Susanto, menilai keputusan Jokowi akan sangat bergantung pada hasil kongres nanti. “Jika Kaesang tetap menjadi ketua, mungkin Jokowi akan mengambil peran sebagai penasihat atau ketua dewan pembina,” katanya.

Apa Kata Internal PSI?

Beberapa kader PSI yang dihubungi [Nama Media] mengaku optimistis jika Jokowi bersedia memimpin. “Dia figur yang kuat dan bisa membawa PSI ke level lebih tinggi,” kata seorang kader yang enggan disebut namanya.

Namun, ada juga suara hati-hati. “Kami harus pastikan PSI tidak kehilangan identitas sebagai partai muda progresif,” ujar kader lain.

Jalan Panjang Menuju Kongres

Kongres PSI pada Juli 2025 akan menjadi momen krusial. Selain memilih ketua umum, partai ini juga akan menetapkan arah politik ke depan. Ade Armando menegaskan, PSI terbuka untuk semua kemungkinan, termasuk jika Jokowi akhirnya memutuskan untuk tidak terlibat.

Dedi Mulyadi Siapkan Bangun Sekolah Gratis

“Yang penting adalah partai ini tetap konsisten dengan nilai-nilai reformasi dan anti-korupsi,” pungkasnya.

Wacana Jokowi memimpin PSI masih berupa spekulasi, tetapi telah memantik diskusi panas di kalangan politisi dan publik. Keputusan akhir Jokowi akan sangat menentukan masa depan partai tersebut—apakah PSI akan menjadi kekuatan baru atau tetap menjadi partai dengan basis terbatas. Satu hal yang pasti: politik Indonesia akan terus menghadirkan kejutan

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Advertisement
× Advertisement