SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar Daerah
Home / Kabar Daerah / Kepri Ekspor lagi Ikan Kerapu ke Hong Kong Setelah 7 Bulan Mandek

Kepri Ekspor lagi Ikan Kerapu ke Hong Kong Setelah 7 Bulan Mandek

Kepri kembali ekspor ikan kerapu ke Hong Kong setelah terhenti tujuh bulan akibat pengetatan kebijakan dagang./Ist. bisnis.com
Kepri kembali ekspor ikan kerapu ke Hong Kong setelah terhenti tujuh bulan akibat pengetatan kebijakan dagang./Ist. bisnis.com

Geliat ekspor ikan dari Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali menunjukkan denyutnya. Setelah tertahan selama tujuh bulan akibat pengetatan kebijakan dagang, ratusan ton komoditas perikanan akhirnya kembali meluncur ke pasar Hong Kong. Pemulihan ini menjadi angin segar bagi perekonomian daerah dan nasional.


HEADLINESIA.com, JAKARTA, 23 SEPTEMBER 2025 – Ekspor ikan asal Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali mencatatkan babak baru. Setelah vakum selama tujuh bulan, perdagangan ikan kerapu ke Hong Kong akhirnya kembali normal. Momen kebangkitan ini ditandai dengan pelepasan ekspor perdana sebanyak 7 ton ikan kerapu dari Pulau Sirai, Kabupaten Bintan, pada Rabu (17/9/2025).

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyatakan rasa syukur dan optimismenya. “Hari ini kita merasa bahagia dan bergembira karena ekspor kembali berjalan. Kita yakin ini akan memberikan kontribusi besar bagi devisa negara,” tegas Ansar dalam sambutannya. Ia menjelaskan, dari total 7 ton ikan kerapu yang dilepas, setengahnya berasal dari Pulau Sirai (Bintan) dan sisanya dari Pulau Sedanau di Kabupaten Natuna.

Ansar mengakui, jeda ekspor selama hampir dua kuartal tersebut memberikan dampak signifikan. Terhentinya ekspor perikanan Kepri selama tujuh bulan terakhir menyebabkan potensi kehilangan pendapatan sekitar Rp3 miliar setiap bulannya. Oleh karena itu, momentum ini dinilai sangat krusial untuk memulihkan arus ekonomi sektor perikanan di daerah itu.

Untuk memastikan kelangsungan dan kualitas ekspor ke depannya, Pemerintah Provinsi Kepri telah menyiapkan langkah jangka panjang. Salah satunya dengan menyiapkan kawasan konservasi perikanan budi daya yang luasnya mencapai sekitar 2,9 juta hektare. Hal ini sejalan dengan potensi besar Kepri yang mencakup perikanan tangkap, budi daya, hingga pengolahan.

Gubernur Aceh Tolak Pemotongan Dana Transfer

Dukungan penuh juga diberikan oleh Badan Karantina Ikan Indonesia (Barantin). Direktur Tindakan Karantina Ikan Barantin, Akhmad Al Faraby, menegaskan komitmennya untuk menjamin kualitas produk. “Barantin memastikan setiap komoditas perikanan yang diekspor sehat, berkualitas, dan memiliki daya tahan tinggi,” jelasnya. Ikan kerapu, sebagai komoditas unggulan Kepri, memiliki nilai ekonomi tinggi dan permintaan yang kuat di pasar internasional.

Kontribusi sektor kelautan dan perikanan memang menjadi andalan Indonesia. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Tornanda Syaifullah, mengungkapkan prestasi nasional. Pada 2024, nilai ekspor perikanan Indonesia mencapai US$5,95 miliar atau tumbuh 5,7% dari tahun sebelumnya. Capaian ini menempatkan Indonesia sebagai pemasok utama produk perikanan dunia dengan pangsa pasar 3,2%.

Dalam peta ekspor nasional, Kepri memiliki peran yang strategis. Tornanda menyebut Kepri menempati posisi kelima sebagai daerah pengekspor ikan kerapu terbesar di Indonesia, dengan kontribusi mencapai US$3,88 juta atau 8,54% pada tahun 2024. Dengan dibukanya kembali keran ekspor ke Hong Kong, kontribusi ini diharapkan dapat meningkat dan memperkuat posisi Indonesia di kancah perdagangan perikanan global.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trend Headlinesia

01

Pemerintah Targetkan Bebas ODOL 2027, Riau dan Jawa Barat jadi Percontohan

02

Riau Siap Jadi Motor Pertumbuhan Nasional, Bentuk Tim Khusus Hilirisasi & Ketahanan Pangan

03

 Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka, Kerugian Negara Tembus Rp1,35 Triliun

04

TikTok Dihukum, Ini Dampak bagi UMKM dan Kreator

05

Gubri Abdul Wahid Lobi Menteri Rosan: Rel Kereta Batubara & Solusi Banjir Jadi Prioritas Pembangunan Riau

06

Kapolri Listyo Sigit Buka Suara soal Tragedi Ojol yang Berujung Rusuh

07

Produksi Cabai Rawit Indonesia Capai 1,56 Juta Ton di 2024, Jawa Timur Terbesar!

08

Mendagri Tito: Penanganan Awal Keracunan MBG Tanggung Jawab PEMDA

New Headline










×
×