SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar Daerah
Home / Kabar Daerah / Bangka Belitung akan Bangun Pabrik Kelapa Terbesar di Asia Tenggara

Bangka Belitung akan Bangun Pabrik Kelapa Terbesar di Asia Tenggara

Bangka Belitung akan Bangun Pabrik Kelapa Terbesar di Asia Tenggara
Bangka Belitung akan Bangun Pabrik Kelapa Terbesar di Asia Tenggara

Geliat ekonomi baru menyongsong Bangka Belitung! Setelah kajian mendalam soal keberlanjutan dan jaminan pasar, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung resmi memutuskan pembangunan pabrik pengolahan kelapa terbesar di Asia Tenggara. Didukung investasi fantastis Rp1 triliun, proyek strategis ini tak hanya mengubah lahan tidur menjadi perkebunan massal, tapi juga menyiapkan 1 juta lapangan kerja bagi masyarakat. Gubernur Hidayat Arsani: “Ini peluang emas jadikan Babel pusat kelapa dunia!”


HEADLINESIA.com, BANGKA BELITUNG, 30 Juli 2025 –  Revolusi industri kelapa segera dimulai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pemerintah daerah mengonfirmasi kesiapan pembangunan pabrik pengolahan kelapa terbesar se-Asia Tenggara, ditopang investasi Rp1 triliun dari mitra strategis. Proyek ambisius ini dirancang menjawab tantangan pemasaran sekaligus mengoptimalkan ribuan hektar lahan tidur di pulau Bangka dan Belitung.

Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, dalam keterangan resminya, Minggu (27/7/2025), menyatakan investor telah siap menanam 1–2 juta bibit kelapa dalam di lahan non-produktif, termasuk bekas Hak Pengusahaan Hutan (HPH), Hutan Tanaman Industri (HTI), dan Hutan Kemasyarakatan (HKM).

“Kita tak main-main. Investor akan tanam bibit kelapa dalam skala masif. Target kami: Bangka Belitung jadi pusat kelapa dunia,” tegas Hidayat, disambut antusiasme petani lokal.

Skema kemitraan dirancang menguntungkan masyarakat. Pemilik lahan cukup menyediakan dan membersihkan tanah, sementara bibit, perawatan, hingga pemasaran menjadi tanggung jawab penuh investor. Masyarakat berhak atas 20% hasil panen per hektar. “Dari 1 hektare dengan 180 pohon, pendapatan petani bisa capai Rp36 juta,” jelas Hidayat.

Gubernur Aceh Tolak Pemotongan Dana Transfer

Proyek multi-tahun ini diproyeksikan menciptakan 1 juta lapangan kerja, termasuk 5.000 tenaga kerja langsung di pabrik pengolahan. Gubernur menekankan jaminan pasar menjadi prioritas: “Selama ini petani tanam kelapa tapi bingung jual ke mana. Kini ada pabrik dan pembeli tetap. Kami tak mau masyarakat dirugikan!”

Tahap awal akan dimulai dalam 15 hari dengan penanaman 200 ribu bibit, menunggu finalisasi perjanjian. Hidayat mengajak seluruh pihak—pemerintah desa, kelompok tani, hingga akademisi—dukung penuh proyek ini. “Kita alihkan investasi dari Makassar ke Babel. Jangan biarkan lahan tidur! Kelapa harus jadi primadona baru setara timah dan karet,” serunya penuh keyakinan.

Keikutsertaan peneliti dan akademisi juga dipastikan untuk memastikan keberhasilan teknis dan keberlanjutan ekologis. Dengan langkah ini, Bangka Belitung siap menoreh sejarah sebagai episentrum industri kelapa global.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×
×