HEADLINESIA.com, PEKANBARU, 23 Juli 2025 – Kabut asap kembali menyelimuti langit Provinsi Riau, menandai bangkitnya ancaman tahunan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang merusak lingkungan, mengancam kesehatan masyarakat, dan membahayakan masa depan generasi mendatang. Menanggapi krisis ini, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau, Fuad Santoso, SH MH, secara tegas menyatakan dukungan penuh terhadap upaya penegakan hukum yang dilakukan Polda Riau.
Bergabunglah di Channel WhatsApp untuk update berita lainnya
Dukungan Penuh untuk Penindakan Tegas
Dalam pernyataan resminya pada Rabu (23/7/2025), Fuad Santoso menyebut karhutla sebagai kejahatan serius yang menyengsarakan rakyat. “Karhutla adalah kejahatan serius yang menyengsarakan banyak orang. Kami mendukung penuh Polri untuk bertindak tegas, adil, dan transparan terhadap siapapun pelakunya,” tegas Fuad. Ia menekankan bahwa dukungan ini penting untuk menghentikan lingkaran kehancuran yang berulang.
Seruan Gerakan Kolektif Cegah Karhutla
Fuad tidak hanya berhenti pada dukungan hukum. Ia menyerukan mobilisasi seluruh elemen masyarakat, terutama pemuda, untuk bersama-sama mencegah karhutla. “Mari bersama cegah karhutla agar udara tidak lagi berasap. Ini bukan soal hari ini saja, tapi soal kesehatan keluarga, dan masa depan anak cucu kita. Jaga alam, selamatkan bumi. Jangan bakar hutan dan lahan!” serunya. Ia menegaskan bahwa pencegahan karhutla adalah tanggung jawab kolektif dan panggilan nurani seluruh masyarakat Riau, bukan semata tugas pemerintah atau aparat.
Operasi Polda Riau: 29 Tersangka Baru Diamankan
Seruan Fuad ini disampaikan seiring dengan aksi nyata penegakan hukum Polda Riau. Kepolisian Daerah Riau baru-baru ini berhasil mengamankan 29 tersangka pelaku pembakaran hutan dan lahan. Aksi para tersangka ini diduga kuat menyebabkan kerusakan pada 213 hektare lahan.
Lahan Gambut dan Kawasan Konservasi Jadi Sasaran
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan keprihatinan mendalam. Pembakaran banyak terjadi di ekosistem rentan, terutama lahan gambut, yang dikenal mudah terbakar dan melepaskan karbon dalam jumlah besar. Kawasan terdampak termasuk Hutan Produksi Terbatas dan yang paling memilukan, area di sekitar Taman Nasional Tesso Nilo. Kawasan konservasi yang merupakan surga keanekaragaman hayati penting ini kini juga terancam oleh bara api.
Akumulasi Kerusakan Sejak Awal Tahun
Data kumulatif sejak Januari hingga Juli 2025 menunjukkan skala masalah yang mengkhawatirkan. Total 44 tersangka telah diamankan terkait kasus karhutla di Riau. Kebakaran yang terjadi telah menghanguskan lebih dari 269 hektare lahan. Barang bukti yang berhasil disita dari para pelaku mencerminkan kesederhanaan metode namun dampaknya yang masif, antara lain cangkul, parang, korek api, kayu bekas terbakar, dan jeriken.
Comment