Kabar Daerah
Home / Kabar Daerah / Kekecewaan Atlet Sulsel: Bonus PON Tak Sesuai Janji, Pemerintah Berdalih Efisiensi Anggaran

Kekecewaan Atlet Sulsel: Bonus PON Tak Sesuai Janji, Pemerintah Berdalih Efisiensi Anggaran

Sambil Menangis, Atlet Sulsel Kecewa Berat Bonus Medali PON Aceh-Sumut Lebih Kecil Tak Sesuai Dijanjikan (©merdeka.com)
Sambil Menangis, Atlet Sulsel Kecewa Berat Bonus Medali PON Aceh-Sumut Lebih Kecil Tak Sesuai Dijanjikan (©merdeka.com)

headlinesia.com, Makassar, 1 Juli 2025 – Bukannya suka cita, tangis dan kekecewaan menyelimuti penyerahan bonus bagi atlet peraih medali Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Janji bonus setara PON Papua ternyata tak terpenuhi, memicu protes di tengah acara penyerahan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Makassar, Selasa (1/7).


Bergabung di Channel WhatsApp untuk update lebih cepat, yuk….


Salah satu atlet, Nadya Baharuddin (karate), tak kuasa menahan air mata saat berhadapan dengan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Suherman. Ia mengungkapkan rasa kaget dan kecewa yang mendalam. “Terus terang masih kaget, karena sebelumnya kami dijanjikan bonus setara dengan PON Papua,” ujar Nadya kepada wartawan.

Janji vs Realita: Selisih yang Menyakitkan

Data perbandingan menunjukkan selisih yang signifikan:

Jokowi Siap Banting Tulang untuk PSI

  • PON Papua (Janji): Emas Rp 200 Juta, Perak Rp 150 Juta, Perunggu Rp 100 Juta.
  • PON Aceh-Sumut (Realisasi): Emas Rp 150 Juta, Perak Rp 100 Juta, Perunggu Rp 50 Juta.

Artinya, atlet mengalami pemotongan bonus sebesar 25% (emas), 33% (perak), dan 50% (perunggu) dari yang dijanjikan sebelumnya. “Saat itu (PON Papua), peraih emas mendapatkan Rp200 juta, perak Rp150 juta, dan perunggu Rp100 juta,” tegas Nadya mengulang janji yang diingatnya.

Dugaan Penyimpangan dari Rapat DPRD

Kekecewaan Nadya dan atlet lainnya memuncak saat Suherman menyebut total anggaran bonus hanya Rp 6,7 miliar. Angka ini dinilai sangat jauh dari hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi E DPRD Sulsel sebelumnya. “Awalnya kami berpikir akan cair secara bertahap. Ternyata tidak dan itu yang buat kami bingung dan kecewa,” jelasnya.

Kekhawatiran juga muncul terkait bonus untuk atlet beregu yang disebut Nadya akan lebih kecil. Ia menegaskan perjuangan atlet bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan juga rekan setim. “Kami juga memperjuangkan rekan-rekan kami yang ikut dalam tim beregu. Jadi kami bukan hanya untuk diri sendiri,” ucapnya.

Pemerintah Beralasan Efisiensi Fiskal Nasional

Soal PSI: WA Tak Dibalas Kaesang, Raja Juli Antoni Hampir Menangis

Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel, Jufri Rahman, membenarkan penurunan besaran bonus tersebut. Ia menyatakan hal ini disebabkan kondisi fiskal Pemprov Sulsel yang sedang melakukan efisiensi anggaran, sesuai kebijakan nasional.

“Pemerintah saat ini termasuk Pemprov Sulsel sedang melakukan efisiensi. Itulah kemampuan fiskal kita saat ini,” jelas Jufri. Ia meminta para atlet memahami situasi ini, menekankan bahwa efisiensi bukan hanya terjadi di Sulsel, tetapi di seluruh Indonesia berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

“Tolong dipahami juga karena ini kebijakan nasional. Inpres nomor 1 nomor 25 itu kebijakan nasional, dan itu bukan di Sulsel saja, seluruh Indonesia kena efisiensi,” tegas Sekda Jufri.

Prestasi yang Terbayar Kurang

Kontingen Sulsel sendiri mencatat prestasi dengan finis di peringkat 16 PON Aceh-Sumut 2024, mengumpulkan total 61 medali: 10 emas, 19 perak, dan 32 perunggu. Namun, euforia prestasi itu kini tercoreng oleh kekecewaan akibat realisasi bonus yang jauh dari ekspektasi dan janji awal.

Gubernur Riau Selesaikan Bonus Atlet PON, Alif: Bonus ini memacu kami terus mengharumkan nama daerah

Insiden ini menyoroti pentingnya transparansi dan konsistensi komitmen pemerintah daerah dalam menghargai prestasi atlet, terutama di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak luas.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Advertisement
× Advertisement