Headlinesia.com, Jakarta, 5 Juni 2025 – Peluang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi mitra strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto semakin menguat. Pemicu utamanya adalah kunjungan politikus kunci Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, ke Megawati Soekarnoputri yang membawa pesan rahasia langsung dari Prabowo.
Agung Baskoro, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, dalam analisisnya Kamis (5/6/2025), menyatakan sentimen positif ini sebenarnya telah terakumulasi sejak pengesahan revisi Undang-Undang TNI oleh DPR. Mengapa? PDIP, sebagai partai dengan kursi terbanyak di DPR, memegang peran kunci dalam proses legislatif tersebut.
“Kemungkinan PDIP merapat atau lebih besar berperan sebagai mitra strategis menguat sejak Revisi UU TNI kemarin,” tegas Agung. Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua Panja RUU TNI Utut Adianto, keduanya adalah kader PDIP, menunjukkan potensi kerja sama fungsional dengan pemerintah.
Faktor pendorong lainnya, menurut Agung, adalah posisi unik PDIP sebagai satu-satunya partai besar di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Statusnya sebagai pemenang Pemilu Legislatif 2024 memberi daya tawar politik yang signifikan.
“Menimbang tinggal PDIP yang tersisa di luar KIM Plus. Apalagi, dengan status PDIP sebagai jawara pileg, otomatis posisi tawar PDIP menjadi menarik,” jelasnya.
Agung bahkan menyebut peluang PDIP bergabung penuh ke dalam kabinet, meski kecil, tetap terbuka. “Tapi tak menutup kemungkinan PDIP 100 persen masuk pemerintahan. Walaupun, untuk sementara peluangnya merapat penuh kecil,” ujarnya.
Pilihan rasional mendekat ke pemerintah, lanjut Agung, berakar dari kondisi internal PDIP. Pernyataan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri bahwa partainya sedang ‘babak belur’ menjadi pertimbangan kunci.
“Sebagaimana Ibu Mega sampaikan… bahwa partainya sedang ‘babak belur’, tentu arahan lebih mendekat ke pemerintah menjadi hal yang rasional, realistis agar peruntungan politik PDIP sepanjang empat tahun ke depan lebih baik atau tak ‘babak belur’ terus,” papar Agung.
Keputusan final tentang bentuk kerja sama dengan pemerintah Prabowo diprediksikan akan diambil dalam Kongres PDIP yang rencananya digelar tahun 2025 ini. Agung memproyeksikan hasilnya akan mengarah pada PDIP sebagai mitra strategis (75 persen) sekaligus mitra kritis (25 persen).
Kunjungan dan Pesan Rahasia Dasco
Penguatan peluang kerja sama ini mendapat momentum baru dari kunjungan Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, ke kediaman Megawati di Jakarta. Dasco mengaku diutus langsung oleh Presiden Prabowo untuk bersilaturahmi dan menyampaikan pesan konfidensial.
“Ya kami memang diutus menyampaikan beberapa hal dan pesan yang sudah disampaikan,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Kamis (5/6), menegaskan sifat rahasia pesan tersebut: “Pesan itu enggak boleh disampaikan dong di sini. Konfidensial.”
Dasco juga membawa pesan balasan dari Megawati untuk Prabowo, yang isinya kembali dirahasiakan. Saat ditanya kemungkinan PDIP bergabung dengan koalisi pemerintah, Dasco menegaskan hal itu tidak dibahas dalam pertemuannya dengan Megawati.
“Kami perlu sampaikan bahwa dalam silaturahmi itu belum ada pembahasan-pembahasan tentang hal tersebut dan kami tidak bahas pembahasan soal itu,” jelasnya.
PDIP hingga saat ini tetap berada di luar KIM Plus, koalisi pendukung pemerintah Prabowo. Namun, partai berlambang banteng itu juga tidak secara resmi menyatakan oposisi. Sejumlah kadernya konsisten menyampaikan komitmen untuk membantu pemerintah membangun bangsa, meski dari luar struktur koalisi. Dinamika pasca kunjungan Dasco ini menjadi penanda penting dalam mengamati arah relasi politik PDIP dengan Istana.
#headline #headlinesia #beritaheadline
Comment