Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan peningkatan tragis jumlah korban dalam bencana banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera. Hingga Sabtu (6/12/2025) sore, korban meninggal dunia bertambah 47 jiwa dari hari sebelumnya, sehingga total menjadi 914 jiwa. Data korban hilang juga masih signifikan, meski menunjukkan tren penurunan.
HEADLINESIA.com, JAKARTA, 06 DESEMBER 2025 – Dalam konferensi pers daring yang digelar pukul 17.00 WIB, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan perkembangan terkini penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Dari pemaparan tersebut, terungkap kabar duka yang mendalam. Provinsi Aceh masih menjadi wilayah dengan korban jiwa terbanyak, yaitu 359 orang, disusul Sumatera Utara dengan 329 korban, dan Sumatera Barat sebanyak 226 korban. Total ketiganya mencapai 914 jiwa.
Di tengah kabar duka tersebut, ada sedikit titik terang. Abdul Muhari melaporkan bahwa jumlah korban hilang berhasil ditekan. Daftar pencarian tim SAR untuk korban hilang kini tercatat 389 jiwa, turun dari data Jumat yang mencapai 521 jiwa.
“Ada beberapa korban yang sebelumnya dilaporkan hilang tapi di beberapa tempat kemudian dilaporkan kembali dalam kondisi selamat. Sehingga data korban hilang yang per kemarin itu masih berjumlah 521 jiwa, per hari ini itu berjumlah 389 jiwa,” jelas Abdul Muhari, seperti dikutip dari siaran langsung YouTube BNPB.
Ia menegaskan bahwa data ini masih bersifat dinamis dan dapat berubah. BNPB berkomitmen penuh untuk terus mengoptimalkan operasi pencarian dan pertolongan (SAR). “Kita berharap angka ini terus turun hingga operasi pencarian dan pertolongan bisa meminimalkan jumlah dari korban hilang ini,” tegasnya.
Upaya percepatan operasi SAR akan terus dilakukan untuk menyisir area-area terdampak bencana. Targetnya adalah memastikan daftar orang hilang dapat dipersempit sekecil mungkin, sekaligus memberikan kepastian kepada keluarga yang masih menunggu.
Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda ketiga provinsi di Pulau Sumatera tersebut telah menimbulkan dampak kerusakan infrastruktur yang parah dan meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat luas. Pemerintah bersama berbagai elemen terus bekerja keras menangani darurat dan pemulihan pascabencana.

Comment