SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar Daerah
Home / Kabar Daerah / 852 Desa Terendam Banjir dan Longsor, Bupati Aceh Utara Menyerah dengan Tangis

852 Desa Terendam Banjir dan Longsor, Bupati Aceh Utara Menyerah dengan Tangis

Akses jalan nasional di Aceh Utara terendam banjir setinggi dada orang dewasa, warga menunggu evakuasi dari atap rumah. (YouTube HardCornerTV)
Akses jalan nasional di Aceh Utara terendam banjir setinggi dada orang dewasa, warga menunggu evakuasi dari atap rumah. (YouTube HardCornerTV)

Bupati Aceh Utara, Aceh, Ismail A. Jalil, membuat langkah dramatis dengan secara resmi menandatangani surat pernyataan ketidaksanggupan daerah menangani dampak banjir besar yang melanda. Dalam rapat evaluasi, Rabu (3/12/2025), pria yang akrab disapa Ayahwa itu bahkan tak kuasa menahan tangis menyaksikan penderitaan warganya yang dibayangi minimnya bantuan dari pusat dan pihak lain. “Saya sudah minta helikopter sejak hari pertama, sampai sekarang belum ada,” ucapnya lirih, mencerminkan keputusasaan di tengah bencana yang telah berlangsung hampir dua pekan.


HEADLINESIA.com, LHOKSUKON, 03 DESEMBER 2025 – Kondisi di lapangan digambarkan sangat memprihatinkan. Sebanyak 852 desa di kabupaten terbesar di Aceh itu masih terendam banjir dan longsor, menjadikannya daerah terdampak paling luas dan parah. Akses ke sejumlah wilayah hingga kini terisolasi dan belum terjangkau.

Ayahwa mengungkapkan, bantuan yang sampai ke tangan pengungsi masih sangat terbatas dan tidak memadai. Dari Badan Urusan Logistik (Bulog), bantuan hanya berupa beras. Sekitar 120 ton beras telah disalurkan, namun permintaan tambahan 350 ton untuk mencukupi kebutuhan belum juga dipenuhi.

“Kami hanya ada beras, mi instan, dan telur dalam jumlah sedikit. Saya sudah kerahkan semua uang daerah, tapi tidak cukup, mohon maaf rakyat Aceh Utara. Saya sudah berbuat sekuat tenaga saya,” tuturnya dengan suara bergetar.

Rasa kecewa Bupati tidak hanya tertuju pada lambatnya bantuan logistik. Dia juga menyoroti sikap sejumlah perusahaan, termasuk institusi perbankan yang justru didukung oleh daerahnya. “Bantuan dari salah satu bank cuma satu mobil pikap L300. Padahal, kami pemegang saham terbesar di bank itu,” sebutnya dengan nada kesal.

Update: Korban Banjir Sumatra 914 Jiwa

Secara keseluruhan, bantuan dari berbagai perusahaan, Pemerintah Aceh, dan Basarnas baru berkisar 10 truk. Jumlah itu dinilai sangat tidak sebanding dengan skala bencana yang terjadi.

Dalam kepiluan, Ayahwa menyampaikan bahwa kemarahan dan kekecewaan masyarakat justru dipahaminya. “Masyarakat marah, kecewa, makilah saya. Dengan masyarakat memaki saya, pusat sadar bahwa Aceh Utara ini besar banjirnya,” ujarnya, mempertanyakan kesadaran pemerintah pusat atas besarnya musibah ini.

Banjir yang melanda Aceh Utara telah berlangsung sejak 22 November 2025. Surat ketidaksanggupan yang ditandatangani Bupati Ismail A. Jalil menjadi sinyal kuat bahwa daerah ini telah berada di ujung kemampuan dan mendesak intervensi serta solidaritas yang lebih nyata dari semua pihak, khususnya pemerintah pusat.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trend Headlinesia

01

852 Desa Terendam Banjir dan Longsor, Bupati Aceh Utara Menyerah dengan Tangis

02

Pelalawan Mempunyai Bandara bernama Sultan Syarif Haroen Setia Negara

03

Gubernur Aceh Mualem Datangkan Tim Deteksi Mayat dari China Pasca Banjir

04

Purbaya: Dana Transfer ke Daerah Tergantung Optimalisasi Penyerapan dan Pencegahan Kebocoran

05

Yayasan Gambut Paparkan Jurus Andal Agroforestri Kelapa-Kopi di Lahan Gambut

06

Prabowo Subianto Donasikan 90.000 Hektare Lahan untuk Konservasi Gajah Sumatera

07

Banjir-Longsor Sumatra 631 orang Meninggal, 1 Juta Jiwa Mengungsi

08

Pemkab Samosir Larang Penerimaan Bantuan dari Perusahaan Perusak Lingkungan

New Headline










×
×