Gelombang penyakit mulai menerjang ratusan pengungsi di Kabupaten Aceh Tengah, Aceh. Sebanyak 402 warga di lokasi pengungsian dilaporkan menderita demam, flu, diare, dan hipertensi akibat daya tahan tubuh yang melemah dan keterbatasan pasokan makanan. Kondisi ini diperparah dengan terisolasinya 87 kampung yang hanya bisa dijangkau lewat udara.
HEADLINESIA.com, TAKENGON, 03 DESEMBER 2025 – Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, kini menghadapi krisis kesehatan yang mengkhawatirkan di sejumlah lokasi pengungsian. Ratusan pengungsi mulai jatuh sakit dengan keluhan beragam, dari demam, flu, diare, hingga hipertensi. Data sementara yang dihimpun pemerintah setempat mencatat sedikitnya 402 orang telah terjangkit.
Kadis Kominfo Aceh Tengah, Mustafa Kamal, membenarkan lemahnya daya tahan tubuh para pengungsi saat ini. Kondisi tersebut juga dipengaruhi oleh keterbatasan makanan, ujarnya saat dihubungi dari Banda Aceh, Rabu (3/11/2025).
Menyikapi situasi darurat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah telah mengerahkan tenaga medis ke semua titik pengungsian. Namun, upaya penanganan terkendala parahnya akses logistik. Sebanyak 87 kampung masih terisolasi dari ibu kota kabupaten, Takengon, akibat longsoran jalan dan jembatan putus. Satu-satunya akses ke wilayah tersebut hanyalah melalui udara.
“Kami secara kabupaten itu juga terisolasi. Di dalam kabupaten ini kami tidak bisa menyuplai logistik ke kampung-kampung itu, kondisinya lumpuh total,” jelas Kamal. Bantuan yang sudah tiba di Takengon pun belum bisa didistribusikan ke desa-desa terpencil tersebut.
Pihaknya telah berkomunikasi dengan sejumlah warga di lokasi terisolasi. Kondisi di sana sangat mendesak dan masyarakat sangat membutuhkan bantuan secepatnya. “Ada yang terhubung dengan kami, menyampaikan kondisinya memang berat saat ini,” ungkap Kamal, menegaskan betapa gentingnya situasi yang dihadapi warga.
Dengan akses yang terputus dan ancaman kesehatan yang terus meningkat, ribuan warga Aceh Tengah menghadapi masa-masa sulit yang membutuhkan respons cepat dan komprehensif dari semua pihak.

Comment