Pemerintah resmi menggelontorkan dana segar senilai Rp200 triliun kepada lima bank pelat merah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membeberkan secara detail pembagian dana fantastis ini, yang diyakini akan segera menggerakkan sektor riil, usai penandatanganan keputusan pada Jumat (12/9/2025) pagi.
HEADLINESIA.com, JAKARTA, 13 SEPTEMBER 2025 – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara resmi mengumumkan pembagian dana pemerintah sebesar Rp200 triliun kepada lima bank. Penyaluran dana segar ini ditujukan untuk memperkuat kapasitas perbankan dalam mendorong pertumbuhan sektor riil.
Pengumuman ini disampaikan Purbaya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, pada Jumat siang (12/9/2025), beberapa jam setelah dirinya menandatangani keputusan penyaluran tersebut.
Berikut adalah rincian pembagian dana untuk masing-masing bank:
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: Rp55 triliun
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI): Rp55 triliun
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI): Rp55 triliun
- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN): Rp25 triliun
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI): Rp10 triliun
Purbaya menegaskan bahwa pembagian tidak dilakukan secara rata, melainkan dengan mempertimbangkan kapitalisasi dan kapasitas masing-masing bank.
Yang mencuri perhatian adalah masuknya BSI dalam daftar penerima. Bank ini merupakan satu-satunya bank non-anggota Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) yang mendapat jatah dana segar pemerintah. Purbaya menjelaskan alasan inklusi BSI adalah karena kemampuan bank tersebut dalam menjangkau nasabah di Provinsi Aceh.
“BSI ikut karena dia satu-satunya bank yang punya akses ke Aceh supaya dananya bisa juga dimanfaatkan di Aceh sana,” jelas Purbaya.
Menteri Keuangan juga meluruskan pernyataan sebelumnya yang menyebutkan ada enam bank penerima, termasuk Bank Syariah Negara. Ia mengklarifikasi bahwa penerima resmi dana tersebut hanya lima bank seperti yang diumumkan.
Purbaya menyatakan proses transfer dana akan dilakukan dengan sangat cepat. Dana diyakini akan masuk ke rekening masing-masing bank pada Jumat sore ini juga. Dengan begitu, diharapkan likuiditas tersebut dapat segera disalurkan ke dunia usaha.
Ia juga memberikan peringatan kepada bank-bank penerima agar tidak menahan dana tersebut. “Kalau dia enggak pakai, dia rugi sendiri. Kan ada cost [of capital] sekitar 4% ya, dia harus bayar uang itu. Mereka pasti akan berpikir keras untuk menyalurkan dana itu,” tegas Purbaya.
Statement tersebut sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah mendorong perbankan untuk segera menyalurkan kredit kepada pelaku usaha, sehingga stimulus ekonomi Rp200 triliun ini dapat segera dirasakan dampaknya oleh masyarakat luas.
Comment