Sebuah gedung yang merupakan aset resmi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI hangus dilalap si jago merah dalam kerusuhan yang meletus di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, Jumat (29/8). Bangunan yang berlokasi strategis tepat di seberang kompleks dewan itu terbakar setelah massa demonstrasi melemparkan bom molotov, menyulut kepanikan di tengah situasi yang sudah memanas.
HEADLINESIA.com, MAKASSAR, 30 AGUSTUS 2025 – Insiden berawal ketika aksi unjuk rasa yang digelar sejumlah massa berubah ricuh. Massa melemparkan batu, botol air mineral, dan petasan ke arah Gedung DPRD Jabar. Eskalasi kerusuhan pun mencapai puncaknya saat sejumlah orang dari kerumuman tersebut melemparkan bom molotov ke arah sebuah rumah di Jalan Cilamaya.
Benda yang mengandung bahan bakar itu menyambar gorden bagian depan rumah, sebelum akhirnya api menjalar dengan cepat ke seluruh bagian bangunan. Pada pukul 17.30 WIB, kobaran api sudah membesar dan menghanguskan sebagian besar struktur gedung. Suasana mencekam pun menyelimuti lokasi yang hanya berjarak beberapa meter dari pusat kerusuhan.
Kepala Biro Administrasi dan Pimpinan (Adpim) Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Akhmad Taufiqurrahman, mengonfirmasi status kepemilikan properti yang menjadi korban pembakaran tersebut. “Itu aset bangunan MPR RI,” tegas Taufiqurrahman kepada para wartawan di Gedung Sate, Bandung, pada hari yang sama.
Hingga pukul 17.48 WIB, massa demonstran masih tetap bertahan di lokasi. Suara dentuman petasan dan situasi yang teks masih terus terdengar, menunjukkan bahwa ketegangan belum benar-benar mereda. Sementara itu, upaya pemadaman kebakaran kemungkinan besar terkendala oleh suasana ricuh yang masih berlangsung di sekitar lokasi kejadian.
Peristiwa ini mencoret lembaran kelam bagi ruang demokrasi di Kota Kembang, sekaligus menimbulkan pertanyaan besar mengenai eskalasi kekerasan yang berujung pada penyerangan aset negara. Otoritas terkait diperkirakan akan segera melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap dalang dan alasan di balik pembakaran tersebut.
Comment