SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar Daerah
Home / Kabar Daerah / Krisis Air Bersih Melanda 77 Desa di Sampang

Krisis Air Bersih Melanda 77 Desa di Sampang

Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Sebanyak 77 desa di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, dilaporkan mengalami kekeringan kritis yang mengakibatkan krisis air bersih parah. Meski laporan dan permintaan bantuan telah masuk, distribusi air bersih hingga kini terhambat lantaran macetnya anggaran bantuan yang masih dalam proses finalisasi di pemerintah daerah.


HEADLINESIA.com, SAMPANG, 27 AGUSTUS 2025 – Kekeringan ekstrem melanda Pulau Madura, dengan Kabupaten Sampang menjadi salah satu wilayah yang paling merasakan dampaknya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang mencatat, tidak kurang dari 77 desa yang tersebar di 10 kecamatan dinyatakan dalam status kering kritis.

Selain itu, kondisi semakin diperparah dengan kelangkaan air bersih yang terjadi di enam desa di dua kecamatan. Sementara itu, 12 desa lainnya di tiga kecamatan masuk dalam kategori langka air terbatas. Secara total, setidaknya 95 desa terdampak membutuhkan pasokan air segera untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga.

Namun, realitas di lapangan sungguh memprihatinkan. Meski darurat kekeringan telah diumumkan, bantuan air bersih belum bisa disalurkan kepada warga yang sudah sangat membutuhkan. Kepala BPBD Kabupaten Sampang, Candra Ramadhani, mengungkapkan bahwa penyebab utamanya adalah kemacetan pada proses anggaran.

“Kami masih menunggu surat keputusan di Bagian Hukum dan hasil akhir kesepakatan antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan Banggar DPRD untuk memastikan berapa anggarannya,” jelas Candra, Kamis (28/8/2025).

Rumah Aset MPR RI di Depan DPRD Jabar Dibakar Massa

Dari perhitungan sementara, kebutuhan air bersih untuk 95 desa itu diperkirakan mencapai 1,9 juta liter. Rencananya, setiap desa akan menerima bantuan sebanyak 4 tangki air dengan kapasitas 5.000 liter per tangkinya.

Dengan demikian, warga terdampak diprediksi baru bisa menghirup harapan di bulan September mendatang. Candra menyatakan, penyaluran bantuan air bersih baru akan dimulai pada bulan September setelah anggaran tersebut disahkan secara resmi. “InsyaAllah bulan depan mulai penyaluran,” pungkasnya.

Situasi ini membuat warga di puluhan desa tersebut harus terus berjuang mencari sumber air alternatif, menanti kepastian dan realisasi bantuan dari pemerintah setempat.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Advertisement
× Advertisement