Lingkungan
Home / Lingkungan / Menhut Sebut Cuaca Ekstrem, Kapolda Bongkar 29 Pelaku Pembakar Lahan

Menhut Sebut Cuaca Ekstrem, Kapolda Bongkar 29 Pelaku Pembakar Lahan

Petugas Manggala Agni Sumatera IV Daops Pekanbaru melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Minggu (20/7/2025). Berdasarkan data dari petugas di lapangan lahan gambut yang terbakar seluas 8,5 hektare. ANTARA FOTO/Hadly V
Petugas Manggala Agni Sumatera IV Daops Pekanbaru melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Minggu (20/7/2025). Berdasarkan data dari petugas di lapangan lahan gambut yang terbakar seluas 8,5 hektare. ANTARA FOTO/Hadly V

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menuding cuaca panas ekstrem dan badai Wipha di Filipina sebagai pemicu utama kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau. Namun, pernyataan ini berbenturan dengan fakta di lapangan. Kapolda Riau telah menangkap 29 pelaku pembakar lahan yang menyebabkan 213 hektare lahan hangus. Konfrontasi data ini menguak dua sisi krisis—faktor alam versus kelalaian manusia—di tengah upaya darurat pemadaman api dan antisipasi kabut asap.


HEADLINESIA.com, PEKANBARU, 23 Juli 2025 –Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengklaim cuaca panas ekstrem sebagai penyebab utama kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau. Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu ekstrem melanda Riau selama 10 hari terakhir, diperparah oleh dampak badai Wipha di Filipina yang menghambat pembentukan awan dan memicu kekeringan. “Kondisi ini membuat lahan sangat mudah terbakar,” tegas Raja Juli dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (22/7/2025), seperti dikutip Antara.

Menhut memperingatkan masyarakat dan perusahaan di Riau agar tidak melakukan land clearing dengan pembakaran pada 22–28 Juli 2025. “Data BMKG menunjukkan periode ini berpotensi tinggi memicu kebakaran,” imbuhnya. Ia juga mengaku berkoordinasi dengan Kapolda Riau untuk penegakan hukum tanpa pandang bulu.

Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan mengungkapkan, pihaknya telah menangkap 29 tersangka pelaku pembakaran lahan dalam sepekan terakhir. “Total 213 hektare lahan hangus terbakar,” tegas Herry dalam konferensi pers di Pekanbaru, Selasa (22/7/2025), seperti dilaporkan detik.com. Penangkapan tersebar di 12 kabupaten, dengan rincian:

  • 2 tersangka (Ditreskrimsus Polda Riau),
  • 1 tersangka (Polres Indragiri Hilir),
  • 5 tersangka (Polres Rohil),
  • 7 tersangka (Polres Rohul),
  • 1 tersangka (Polres Pelalawan),
  • 3 tersangka (Polres Kuansing).

Herry menegaskan penegakan hukum ini sebagai bukti keseriusan aparat. “Kami gunakan pendekatan preventif, edukatif, dan hukum transparan,” ujarnya. Ia juga mengingatkan ancaman karhutla di Kuantan Singingi (Kuansing) jelang Festival Pacu Jalur Agustus mendatang yang akan dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Kebakaran Lahan Gambut di Muaro Jambi Meluas, Luas Capai 75 Hektar: Tim Gabungan Berjibaku Padamkan Api

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan karhutla telah meluas di 12 kabupaten/kota Riau. Kerusakan terparah terjadi di Kampar dan Bengkalis (100 hektare), disusul Rokan Hilir, Siak, dan Indragiri Hilir (masing-masing >50 hektare). Sementara di Pekanbaru, lahan terbakar bertambah 6 hektare menjadi 21,08 hektare dalam sepekan.

BNPB kini mengerahkan pasukan gabungan (TNI, Polri, Satgas Karhutla) dan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap tiga untuk pemadaman dan pencegahan kabut asap. Langkah ini menjadi krusial mengingat konfrontasi data antara faktor alam dan kelalaian manusia terus memanas.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Advertisement
× Advertisement