Lingkungan
Home / Lingkungan / Karhutla Sumatera Jadi Sorotan

Karhutla Sumatera Jadi Sorotan

Petugas Manggala Agni Daops Kota Jambi menerobos kepulan asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan gambut Desa Gambut Jaya, Muaro Jambi, Jambi, 22 Juli 2025. Antara/Wahdi Septiawan
Petugas Manggala Agni Daops Kota Jambi menerobos kepulan asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan gambut Desa Gambut Jaya, Muaro Jambi, Jambi, 22 Juli 2025. Antara/Wahdi Septiawan

HEADLINESIA.com, JAKARTA, 23 Juli 2025 – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sebagai bencana paling dominan sepanjang awal Juli 2025. Data terbaru menunjukkan 33 dari total 42 kejadian bencana selama periode ini merupakan karhutla, menggeser fokus dari bencana lain seperti banjir yang frekuensi dan dampaknya dianggap tidak signifikan.

Sumatera Jadi Episentrum, Riau Terparah
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan sebaran titik api meluas di Pulau Sumatera, mencakup Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, hingga Sumatera Selatan. “Kabupaten Bengkalis dan Kampar di Riau menjadi perhatian khusus, dengan luas lahan terbakar masing-masing melebihi 100 hektare dan api masih aktif terpantau,” tegas Muhari, dikutip dari Antara (21/7/2025). Titik panas juga terdeteksi di Kalimantan Tengah dan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Jawa Tengah serta Jawa Timur.

Cuaca Ekstrem & Kelalaian Manusia Jadi Pemicu
Muhari menekankan perlunya peningkatan kewaspadaan terhadap sumber api di lahan terbuka dan TPA yang mengering. Kondisi cuaca ekstrem dengan suhu panas dan curah hujan sangat minim dinilai memperparah faktor pemicu lainnya. “Kelalaian manusia, seperti membuang puntung rokok sembarangan atau melakukan pembakaran di sekitar lahan kering, menjadi sumber api utama,” jelasnya.

Data Spesifik dan Potensi Asap Lintas Batas
Data Sistem Pemantauan Karhutla Kementerian Kehutanan (SiPongi) periode 1 Januari – 20 Juli 2025 menempatkan Rokan Hilir sebagai wilayah dengan titik panas tertinggi (1.767 titik), disusul Rokan Hulu (1.114 titik), dan Dumai (333 titik). Juli 2025 sendiri mencatat 3.031 titik panas.

Secara kumulatif (Januari-Mei 2025), karhutla di Riau telah melahap 751,08 hektare. Mayoritas (96,23% atau 695,72 hektare) terjadi di lahan gambut, sisanya di tanah mineral. Sebagian besar area terbakar (97,81% atau 734,63 hektare) merupakan tutupan nonhutan, dan 85,78% terjadi di Area Penggunaan Lain (APL), bukan kawasan hutan.

Kebakaran Lahan Gambut di Muaro Jambi Meluas, Luas Capai 75 Hektar: Tim Gabungan Berjibaku Padamkan Api

BNPB juga menyoroti indikasi asap di Kabupaten Rokan Hilir sejak 19 Juli 2025. Pergerakan angin dari tenggara/barat daya menuju barat laut/timur laut dikhawatirkan berpotensi menyebabkan asap lintas batas, terutama selama musim kemarau.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Advertisement
× Advertisement