SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hukum
Home / Hukum / Sindikat Penjualan Bayi: Dalam Kandunganpun sudah ‘Terjual’

Sindikat Penjualan Bayi: Dalam Kandunganpun sudah ‘Terjual’

HEADLINESIA.com, JAKARTA, 31 Juli 2025 – Praktik perdagangan bayi, termasuk yang masih dalam kandungan, bukanlah isapan jempol. Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI sekaligus Ketua Umum Jaringan Nasional Anti Perdagangan Orang (Jarnas), Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menyusul terungkapnya sindikat besar oleh kepolisian.

“Kemarin baru saja ada kasus yang mulai viral tentang penjualan bayi yang masih di dalam kandungan bahkan. Itu sudah terjadi bertahun-tahun (ada),” tegas Rahayu dalam Diskusi Publik Hari Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kantor LPSK, Jakarta, Kamis (31/7/2025). Ia mengaku mengetahui modus ini sejak awal mendalami isu perdagangan orang pada 2010.

Lebih miris lagi, Rahayu menyoroti nilai manusia dalam praktik kriminal ini. “Mending bayarnya berapa. Di dapil saya, di Jakarta Utara ada yang dulu dikenal kampung penjualan bayi, Kampung Beting. Dan, ada satu lagi, yang mana itu dijual Rp 500.000, Rp 1,5 juta,” ungkapnya dengan nada prihatin. “Harga manusia di Indonesia, kita kaya enggak ada harganya.”

Sindikat Internasional Terkuak

Pernyataan Rahayu menemukan buktinya dalam pengungkapan Polda Jawa Barat. Berawal dari laporan penculikan anak, penyelidikan mengerucut pada sindikat perdagangan bayi lintas negara.

Mengurai Kewenangan Plh Gubernur Riau di Tengah Kontroversi Mutasi Jabatan

“Kasus ini berawal dari laporan salah satu orangtua, di mana ada penculikan anak,” jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, Senin (15/7/2025). Pengembangan kasus berhasil membongkar jaringan yang mengirim bayi ke Singapura.

Operasi Gabungan, Puluhan Tersangka Diamankan

Aparat tak main-main. Dalam dua pekan pertengahan Juli 2025, 14 tersangka ditetapkan. Operasi berlanjut hingga akhir Juli, menyergap 6 tersangka tambahan di Pontianak dan Kubu Raya. Secara total, sekitar 20 orang diduga sebagai bagian dari sindikat perdagangan bayi ini telah diciduk.

Bayi Diselamatkan, Puluhan Lain Sudah ‘Terjual’

Hasil nyata operasi adalah penyelamatan 6 bayi yang rencananya akan dijual ke luar negeri. “Jadi di Tangerang kita dapatkan satu dan lima kita dapatkan di Pontianak yang rencananya akan dikirim ke Singapura,” ujar Surawan.

Tenaga Ahli Gubernur Riau Beberkan Kejanggalan OTT KPK

Namun, keterangan tersangka mengungkap fakta lebih pahit: diperkirakan 24 bayi berusia 2-3 bulan telah dikirim ke Singapura. Bayi-bayi malang itu dipesan sejak dalam kandungan dan dijual dengan harga jauh lebih tinggi dibanding kasus lama Kampung Beting, yakni antara Rp 11.000.000 hingga Rp 16.000.000 per bayi.

Praktik Mengakar, Kewaspadaan Diperlukan

Pengungkapan sindikat internasional ini membenarkan peringatan Rahayu Saraswati bahwa perdagangan bayi, terutama janin dalam kandungan, adalah kejahatan terstruktur yang telah berlangsung lama. Nilai manusia yang direduksi menjadi hanya ratusan ribu hingga belasan juta rupiah menjadi tamparan keras.

Penguatan hukum, peningkatan pengawasan di daerah rawan, dan kesadaran masyarakat untuk melaporkan aktivitas mencurigakan menjadi kunci memutus rantai sindikat perdagangan manusia lintas negara ini.

OTT KPK di PUPR Riau: 14 Pengacara Siap Bergabung, TPF Fokus Mengumpulkan Data Kejadian

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trend Headlinesia

01

KPK OTT Dinas PUPR Riau, Gubernur Abdul Wahid Dimintai Keterangan, Bukan Ditangkap!

02

Tenaga Ahli Gubernur Riau Beberkan Kejanggalan OTT KPK

03

Gubernur Riau Abdul Wahid Justru Jadi Saksi Kunci Lapor Suap Rp250 Juta

04

OTT KPK di PUPR Riau: 14 Pengacara Siap Bergabung, TPF Fokus Mengumpulkan Data Kejadian

05

OTT di Dinas PUPR-PKPP Riau, Alumni UIN Suska Bentuk TPF

06

Ancaman Serius PT PP Terhadap Dunia Pendidikan, Mahasiswa Unri Praktikum Menggunakan Drone di curigai dan di larang oleh Pihak PT PP

07

KPK Sita Rp1,6 Miliar dari Panen Kebun Sawit Nurhadi

08

Mengurai Kewenangan Plh Gubernur Riau di Tengah Kontroversi Mutasi Jabatan

New Headline










×
×